Sesuai dengan amanat Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional tersebut dapat dimaknai bahwa dalam proses penyelenggaraan kegiatan pendidikan baik intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler maupun secara keseluruhan hendaknya mampu mengembangkan potensi peserta didik secara menyeluruh dan seimbang beragam kecerdasan, yang meliputi: Kecerdasan spiritual (olahhati); untuk memperteguh keimanan dan ketaqwaan, meningkatkan akhlak mulai, budi pekerti atau moral dan entrepreneurship, Kecerdasan intelektual (olahpikir); untuk membangun kompetensi dankemandirian ilmu pengetahuan dan teknologi, Kecerdasan emosional (olahrasa); untuk meningkatkan sensitivitas, dayaapresiasi, daya kreasi, serta daya ekspresi seni dan budaya, dan Kecerdasan kinestetis (olahraga); untuk meningkatkan kesehatan, kebugaran, daya tahan, kesigapan fisik, dan keterampilan kinestetis.
Kegiatan intrakurikuler, kokurikuler maupun ekstrakurikuler merupakan bentuk kegiatan yang pada dasarnya untuk memacu siswa menjadi semakin cerdas,seperti yang dimaksud dalam makna beragam kecerdasan. Oleh karena itu,pelaksanaan kegiatan pembinaan kesiswaan harus sinergi dengan kegiatan intrakurikuler dalam mencapai tujuan pendidikan sebagaimana diamanatkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, dan secara operasional diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 serta peraturan/edaran yang telah diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Mandikdasmen). Dalam pelaksanaannya, pembinaan kesiswaan pada setiap sekolah atau daerah memiliki perbedaan baik dari segi manajemen, perencanaan maupun teknis pembinaannya.
Oleh karena itu, Pembinaan Kesiswaan di SMA Terpadu Krida Nusantara didasarkan pada 4 (empat) jalur pembinaan kesiswaan yaitu: Organisasi Kesiswaan (OSIS dan PK (Perwakilan Kelas), Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS), Kegiatan Ekstra Kurikuler, dan Kegiatan Wawasan Wiyata Mandala.
Pembinaan Kesiswaan SMA Terpadu Krida Nusantara membuat strategi dan pola pembinaan kesiswaan sesuai dengan kekhasan sekolah berasrama dengan tanpa meninggalkan pedoman yang telah dibuat oleh Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Direktorat Sekolah Menengah Atas (Dit. PSMA). Diharapkan Program Pembinaan Kesiswaan SMA Terpadu Krida Nusantara dapat menjadi acuan dalam mewujudkan pembinaan kesiswaan yang semakin kondusif untuk mendukung tercapainya kualitas pendidikan dan daya saing global.
- Organisasi Kesiswaan (OSIS dan PK (Perwakilan Kelas)
OSIS merupakan tempat atau wadah kehidupan berkelompok siswa dalam bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Oleh karena itu OSIS sebagai suatu sistem yang ditandai beberapa ciri-ciri pokok, yaitu berorientasi pada tujuan, Memiliki susunan kehidupan kelompok, terkoordinir, dan berkelanjutan dalam kurun waktu tertentu
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan, materi kegiatan kesiswaan meliputi: 1. Pembinaan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME; 2. Pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia; 3. Pembinaan kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela negara; 4. Pembinaan prestasi akademik, seni, olahraga sesuai dengan minat dan bakat; 5. Pembinaan demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik, lingkungan hidup, kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks masyarakat plural; 6. Pembinaan kreativitas, keterampilan dan kewirausahaan; 7. Pembinaan kualitas jasmani, kesehatan dan gizi berbasis sumber gizi yang terdiversifikasi; 8. Pembinaan sastra dan budaya; 9. Pembinaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK); 10. Pembinaan komunikasi dalam bahasa Inggris.
Sesuai dengan keadaan dan karakteristik sekolah berasrama serta bakat minat siswa SMA Terpadu Krida Nusantara, maka penjabaran materi tersebut diwujudkan dalam sekbid maupun ekstrakurikuler yang meliputi
- Seksi Pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (Risma dan Unit Pendidikan agama)
Melaksanakan Kegiatan sunatan massal dan pemotongan hewan qurban dengan pola desa binaan, menyantuni fakir miskin dan anak yatim, tabligh akbar, dan merayakan hari-hari besar keagamaan sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
- Seksi Pembinaan Budi Pekerti Luhur atau Akhlak Mulia, (Pasukan Keamanan Siswa/PASKASIS
Melaksanakan apel pagi dan sore, upacara pengibaran bendera setiap hari senin, pendidikan dasar bela negara, upacara pengibaran bendera hari-hari bersejarah nasional, sosialisasi peraturan dan tata tertib siswa di sekolah dan asrama, dan regenerasi kepemimpinan siswa.
- Seksi Pembinaan kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela Negara (PATAKA, Pramuka, Paskibra)
Melaksanakan kegitan bela Negara setiap sabtu dengan pola pembinaan PBB serta ceramah umum tentang Bela Negara setiap 3 bulan sekali, pramuka dan kepramukaan wajib bagi seluruh siswa, partisipasi kegiatan hari besar nasional dan lomba-lomba, bersama-sama sekbid 2 melaksanakan kegiatan rutin seperti apel pagi dan sore, upacara pengibaran bendera setiap hari senin, pendidikan dasar bela negara, upacara pengibaran bendera hari-hari bersejarah nasional, serta sosialisasi peraturan dan tata tertib siswa di sekolah dan asrama
- Seksi Pembinaan prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga sesuai bakat dan minat (ekskul olahraga dan seni, OSN, O2SN, FLS2N)
- Melaksanakan kegiatan eksul rutin; futsal, basket, renang, bulutangkis, atletik, teater, majalah sekolah (artemis), fotografi, literasi, marching band, angklung, kolintang, paduan suara, seni tari, PLH, ekskul akademik, serta berpartisipasi dalam lomba-lomba berjenjang seperti OSN, O2SN, dan FLS2N.
- Seksi Pembinaan demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik, lingkungan hidup, kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks masyarakat prural.
Melaksanakan kegiatan Masa Basis, Latihan Kepemimpinan Siswa LKS tingkat sekolah dan tingkat kota, melaksanakan MPLS, Pemilihan ketua OSIS dan PK, Musyawarah kerja seluruh organisasi sekolah dalam lingkup OSIS dan ekstra kurikuler, study tour ke perguruan tinggi dan sekolah ikatan dinas seperti AKMIL, AKPOL, AAU, dan AAL
- Seksi Pembinaan kreativitas, keterampilan dan kewirausahaan,
Melaksanakan pelatihan kewirausahaan, bazar sekolah saat kegiatan OSIS, usaha souvenir dan kuliner, serta mengunjungi sentra produksi kecil dan koperasi.
- Seksi Pembinaan kualitas jasmani, kesehatan dan gizi berbasis sumber gizi yang terdiversifikasi
Melaksanakan kegiatan Palang Merah Remaja sdebagai ekskul pilihan, Donor darah, dan penyuluhan anti narkoba, serta kesehatan reproduksi.
- Seksi Pembinaan sastra dan budaya, (ARTEMIS/Majalah Sekolah, Teater
Penerbitan buletin sekolah setiap satu bulan sekali, majalah sekolah setiap enam bulan sekali, pelatihan menulis, serta mengunjungi redaksi surat kabar dan majalah.
- Seksi Pembinaan teknologi informasi dan komunikasi/ TIK, (Fotografi, Film Pendek)
Bersama dengan sekbid Sembilan melaksanakan Penerbitan buletin sekolah setiap satu bulan sekali, majalah sekolah setiap enam bulan sekali, pelatihan menulis, serta mengunjungi redaksi surat kabar dan majalah, serta membantu pendokumentasian acara-acara sekolah baik di dalam maupun di luar lingkungan SMAT Krida Nusantara
- Seksi Pembinaan komunikasi dalam bahasa Inggris,(Eenglish Conversation Club (ECC))
Melaksanakan kegiatan kamis berbahasa inggris, lomba antar kelas dalam meningkatkan kemampuan berbahasa inggris, partisipasi lomba tingkat wilayah dan nasional, serta pembinaan apel pagi berbahasa Inggris setiap hari kamis.
- Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS)
LKS dimulai sejak siswa baru melaksanakan MPLS Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah di kampus SMA Terpadu Krida Nusantara. Program ini dikenal dengan istilah Masa Basis yang dilaksanakan selama tiga bulan.
Masa basis merupakan proses pembentukan siswa baru menjadi siswa yang siap menjalani kehidupan di SMAT Krida Nusantara. Adapun maksud program Masa Basis adalah Membina siswa agar mampu hidup mandiri dalam mengikuti proses belajar dan hidup bermasyarakat di kampus Krida Nusantara, Mengarahkan siswa agar mampu menghayati semua isi janji siswa yang diberlakukan di SMAT Krida Nusantara, Menanamkan sikap sopan santun kepada guru, karyawan, orang tua dan sesama siswa, Menanamkan sikap cinta kepada almamater SMAT Krida Nusantara dengan menjaga nama baik sekolah, guru, siswa dan orang tua dengan cara berprestasi seoptimal mungkin. Sedangkan tujuannya adalah siswa dapat tampil dengan jati diri yang sesuai dengan harapan lembaga pendidikan pada umumnya, khususnya SMA Terpadu Krida Nusantara.
Selama masa basis, siswa baru tidak diperkenankan melakukan komunikasi langsung dengan orang tua siswa baik melalui telepon maupun alat komunikasi lainnya. Untuk mengetahui informasi siswa, orang tua siswa dapat menghubungi Kepala Sekolah atau Wali Asuh melalui telepon atau bertemu di kampus Krida Nusantara pada tempat yang telah ditentukan, dipandu oleh petugas satpam.
Materi-materi yang diberikan saat masa basis meliputi: pengetahuan Visi dan Misi SMA Terpadu Krida Nusantara, Pengetahuan setiap unit di SMA Terpadu Krida Nusantara, Pengetahuan Bela Negara, Pengetahuan Keorganisasian, Pengetahuan Kepemimpinan, Pengetahuan PBB ( Peraturan Baris Berbaris ), Pengetahuan Narkoba dan bahayanya, Pengetahuan Retorika, Pengetahuan OSIS dan kegiatan Ekstrakurikuler, Bedah Buku Panduan, Psikologi siswa, Etika sebagai siswa SMA Terpadu Krida Nusantara, Tata Cara Pesiar ; Pakaian Pesiar dan Etika pada saat Berpakaian Pesiar, Latihan atraksi/demo Penutupan Masa Basis, dan Persiapan Pembaretan (mountaineering), serta penutupan Masa basis.
Pelaksanaan Pembaretan dan Penutupan Masa Basis yang dilaksanakan di Gunung Manglayang dan GOR SMA terpadu Krida Nusantara dengan materi menampilkan seluruh kemampuan dan karakter siswa selama digembleng tiga bulan dalam Masa Basis. Kemampuan yang ditampilkan meliputi: kegiatan Mountenering, PBB, Senam tongkat, Marching Band, Bela diri dan Kesenian tradisional
Sedangkan LKS bagi pengurus organisasi OSIS, PK, maupun Ekstar kurikulir dilaksanakan setelah terbentuk kepengurusan OSIS. Materi dalam pelaksanaan LKS ini difokuskan pada manajemen keorganisasian siswa.
- Ekstra Kurikuler
Seluruh ekskul yang ada di lingkungan SMA Terpadu Krida Nusantara di bawah koordinasi 10 sekbid yang ada di dalam OSIS meliputi ekskul bidang akademik, Seni, Olahraga, dan sebagainya. Sedangkan Ekskul khas SMA terpadu Krida Nusantara diantaranya: Marching Band, PATAKA (Pembawa Tanda Pusaka), PASKASIS (Pasukan Keamanan Siswa), dan Bela Negara.
Kegiatan besar yang dilaksanakan untuk menunjang kemampuan ekstra kurikuler siswa berupa: menyelenggarakan kunjungan atau study banding, Gebyar, Pertemuan siswa sekolah berasrama, serta Pentas Seni,
Prestasi yang sudah di torehkan sebagai berikut:
- Wawasan Wiyata Mandala
Wawasan wiyata mandala merupakan wawasan yang menjamin berlangsungnya proses pendidikan yang bersifat mengikat setiap warga sekolah sebagi suatu wahana menuju tercapainya tujuan pendidikan. Dengan demikian Wawasan Wiyata Mandala harus dapat menjamin semua unsur-unsur penunjang yang akhirnya akan bermuara pada kondsi dinamis kehidupan sekolah.
Pencapaian tujuan pendidikan yang diharapkan hendaknya diawali adanya suatu persepsi yang sama dari seluruh warga sekolah dan pihak-pihak terkait lainnya, bahwa sekolah merupakan tempat penyelenggarakan proses pendidikan guna menanamkan, mengembangkan dan meningkatkan nilai (norma agama), IPTEK dan wawasan dalam upaya pencapai pengetahuan.
Unsur-unsur dari Wawasan Wiyata Mandala yang merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisahkan dan saling terkait dan saling mempengaruhi adalah :
- Terciptanya iklim pembelajaran yang kondusif
- Terciptanya hubungan yang harmonis antara sesama warga sekolah maupun dengan masyarakat yang berada dekat lingkungan sekolah
- Tertatanya Lingkungan Sekolah yang sehat
Pada pelaksanaan pembinaan Wawasan Wiyata Mandala dititikberatkan pada kemampuan siswa untuk memahami dan melaksanakan seluruh aturan dan tata tertib yang ada di lingkungan SMA terpadu Krida Nusantara. Kegiatan yang dilaksanakan berupa sosialisasi buku panduan dan buku siswa yang berisi aturan serta reward dan punisment