Kelembagaan SMAT krida Nusantara dalam menjalankan aktivitas organisasi satuan Pendidikan atau tatalaksana menyatukan tiga dimensi kompetensi akademik, keagamaan dan keterampilan dengan disiplin sebagai landasan, khusus bidang akademik disesuaikan regulasi Kurikulum secara nasional. Pada satuan pendidikan operasional ketatalaksanaan organisasi salah satunya bidang Kurikulum, bidang ini mempunyai tanggungjawab menjalankan proses khususnya bidang akademik, dalam membina peserta didik. Penjabaran dari ketatalaksanaan tentunya disesuaikan dengan garis kebijakan secara umum yang merujuk pada manajemen 1767. Manajemen ini sudah disepakati dalam rapat kerja pihak unit sekolah dengan Yayasan Krida Nusantara. Garis kebijakan manajemen 1767 memberikan arahan konseptual dalam membuat arah operasional ketatalaksanaan bidang akademik menyangkut visi, misi, kebijakan mutu, kompetensi dari warga sekolah menyangkut guru dan peserta didik. Garis besar operasional bidang Kurikulum di SMAT Krida Nusantara berpatokan pada manajemen 1767 sebagai landasan konseptual menurunkan arah kebijakan padatataran pengelolaan bidang Kurikulum yang terdiri dari aspek akedemik, keagamaan dan keterampilan. Integrasi ketiga aspek ini merupakan cerminnan dari 1 sebagai visi sekolah terpadu yaitu : ”Menjadi sekolah berasrama terkemuka dalam pengembangan potensi peserta didik di bidang akademik, keagamaan, dan keterampilan serta membentuk insane peduli lingkungan dengan disiplin sebagai landasan”. Visi yang tegas sebagai landasan konsep operasinal pembinaan pesertadidik diharapakan mampu menjadi warga Negara yang berkualitas. Linier dengan visi pengelolaan lembaga sekolah perlumuatan yang tegas dalam menentukan arah kebijakan, hal ini tercermin dari 7 misi yang menjadi muatan dalam mengemban tugas dan tanggungjawab membina pesertadidik. Adapun 7 misi adalah sebagai berikut :
- Meningkatkan kualitas lulusan di bidang akademik, keagamaan, dan keterampilan.
- Melahirkan berbagai inovasi pendidikan berkelanjutan
- Meningkatkan pelayanan belajar yang efektif, kreatif dan menyenangkan (joyfull learning ) dengan dukungan sumber belajar yang memadai sesuai tuntutan kurikulum
- Meningkatkan publikasi secara luas sebagai sekolah yang memelihara seni dan budaya bangsa Indonesia sebagai wujud partisifasi
- Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan untuk memperbaiki kualitas layanan melalui beasiswa pendidikan dari Yayasan Krida Nusantara dan sumber lain.
- Mengembangkan karakter peduli lingkungan dan menjungjung tinggi kearifan local sebagai identitas bangsa.
- Melakukan pembinaan untuk hidup bersih dan sehat melalui pengawasan dan pengasuhan.
Selanjutnya Cerminan Visi dan Misi sekolah perlu dipertegas lagi secara operasional yang tercantum dalam 6 kebijakan mutu sebagai penegasan terhadap penjaminan mutu lembaga perlu didukung oleh komponen-lomponen yang memiliki kualitas dan integritas tinggi. Adapun 6 kebijakan mutu tersebut adalah :
- Meningkatkan Mutu dan kualitas lulusan
- Meningkatkan Mutu tenaga pendidik dan Kependidikan
- Meningkatkan Mutu peserta didik
- Meningkatkan Mutu MGMP, OSN, dan Riset
- Meningkatkan Mutu Pelayanan Akademik, dan Non-Akademik
- Meningkatkan Mutu Sarana Prasarana Pendidikan dan Keasramaan
Kemudian dari 6 kebijakan mutu tersebut akan terlihat dari out put yang dihasilkan selama proses pembinaan yang telah dilakukan. Output dari peserta didik selama menjalankan proses pembinaan di SMAT Krida Nusantara haruslah memiliki sejumlah kompetensi yang telah ditetapkan sebagai kendali mutu lulusan. Adapun 7 Kompentensi yang harus terinternalisasi dalam diri peserta didik adalah :
- Kompetensi Iman dan Takwa (IMTAQ).
- Kompetensi Ilmu Pengetahuan dan teknologi (IMTEK).
- Kompetisi Kepemimpinan Nasional.
- Kompetensi Sosial dan Kewirausahaan.
- Kompetensi Olahraga dan Kesenian (ORKES).
- Kompetensi Lingkungan Hidup.
- Kompetensi Komunikasi.
Demikian landasan filosofis dari ketatalaksanaan bidang kurukulum yang melahirkan konsep arah kebijakan pengelolaan yang tercermin dari Manajemen 1767 memberikan arah yang pasti dan terukur secara operasional untuk mewujudkan program sekolah yang dijabarkan dalam rencana kerja tahunan dan rencana kerja jangka menengah. Selanjutnya tugas secara rinci dari bidang Kurikulum adalah sebagai berikut :
1. Penyusunan KTSP (Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan)
PenyusunanDokumen Kurikulum Tingkat SatuanPendidikanterdiridari
- Dokumen 1 memuatAnalisis Konteks, Struktur Kurikulum, Kalender Pendidikan.
- Dokumen 2 memuat syllabus proses pembelajaran tiap mata pelajaran.
- Dokumen 3 memuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh masing-masing guru mata pelajaran.
- Optimalisasi MGMP sekolah
Kegiatan yang melibatkan kelompok kerja guru yang dilakukan seminggu sekali yang berisi kegiatan sebagai berikut :
- Minggu ke-1 penyusunan analisis Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, untuk pembuatan rancangan Indikator Pencapaian Kompetensi, Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian.
- Minggu ke-2 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai langkah penyusunan dokumen 1 KTSP untuk operasional pembelajaran di kelas.
- Minggu ke-3 Pengembangan Model-model pembelajaran supaya tercipta proses pembelajaran yang menyenangkan (Joyfull Learning).
- Minggu le-4 Penyusunanalat/instrument penilaian berupa menurunkan dari indikator pencapaian kompetensi menjadi Indikator soal.
2. Pendampingan Mutu
Pendampingan mutu dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas lulusan pesertadidik di SMAT Krida Nusantara dari aspek akademik. Sasaran terjadi peningkatan kualitas lulusan terlihat dari diterimanya lulusan pada perguruan tinggi melalui SMPTN/SBMPTN dan Ikadin. Pendampingan Mutu ini operasionalnya adalah kolaborasi antara guru pengajar luar dan guru tetap yayasan.
3.Pembinaan OSNdan O2SN
OSN dan O2SN merupakan ajang perlombaan peserta didik tingkat SMA untuk bidang akademik dan olahraga. Bidang Kurikulum operasionalnya melakukan kerjasama dengan bidang kesiswaan dalam hal pengaturan proses pembinaan atau pelatihan peserta didik yang berminat ikut lomba tersebut. Inilah sekilas gambar aktivitas bidang Kurikulum dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kualitas pendidikan di SMAT Krida Nusantara dalam bingkai konsep Manajemen 1767.